Pilkada

Unggul di Pilkada Kota Serang, Budi-Agis Hanya Keluarkan Dana Rp750 juta, Masuk Akal?

BANTEN – Pasangan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Serang omor urut 2, Budi Rustandi-Nur Agis Aulia dipastikan perolehan suaranya unggul di Pilkada Kota Serang Tahun 2024. Ajaibnya, pasangan yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera ini mengklaim hanya mengeluarkan biaya kampanye sebesar Rp750 juta.

Diketahui, berdasarkan pleno rekapitulasi tingkat Kota Serang yang pada Rabu, (04/12/2024), Budi-Agis memperoleh 212.262 suara, pasangan calon nomor urut 1, Ratu Ria Maryana-Subadri Ushuluddin memperoleh 78.607 suara, sedangkan pasangan calon nomor urut 3, Syafrudin-Heriyanto Citra Buana memperoleh 61.446 suara.

“Jadi hasil rekapitulasi untuk pemilihan Walikota Serang dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut 2,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Serang Patrudin usai rapat pleno di salah satu hotel di Kota Serang.

Lihat juga Penjabat Walikota Serang Bungkam Soal Pejabatnya Bertemu Calon Walikota Budi-Agis, Pertemuan Dinilai Tidak Etis

Lalu berapa biaya kampanye Budi-Agis yang dikeluarkan selama mas akampanye? Berdasarkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) yang diumumkan KPU Kota Serang pada 26 November 2024, pasangan calon ini mencatakan total pengeluaran dan penerimaan dana kampanye sebesar Rp750 juta. Jauh lebih kecil dibandingkan pasangan Ria-Badri yang menghabiskan sebesar Rp2,3 miliar dan pasangan Syafrudin-Heriyanto sebesar Rp3,3 miliar.

KPU Tunjuk Kantor Akuntan Publik

Dalam hal pendanaan kampanye, KPU Kota Serang telah menetapkan angka Rp17 miliar sebagai batas maksimal pengeluaran dana kampanye. Namun, dalam penerimaan laporan dana kampanye, sikap KPU terkesan pasif dan tidak menelusuri lebih jauh terkait kebenaran laporan terebut.

“Dalam penerimaan LPSDK kami tidak memiliki ranah atau tidak ada hak menanyakan rinciannya. Kami tidak berhak untuk meneliti jumlah sekian ratus juta untuk apa,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Serang Patrudin saat diwawancara di kantor KPU Kota Serang, Jumat (01/11/2024) lalu.

KPU Kota Serang akan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan yang diserahkan oleh masing-masing calon ke KPU. Nantinya hasil audit tersebut akan diserahkan kepada KPU dan diumumkan kepada publik.

“Nanti KAP yang akan menilai dari laporan apakah patuh atau tidak patuh. Ini bukan besar kecil, yang penting patuh melaporkan dana kampanye,” katanya.

Penelusuran Kegiatan Kampanye

Untuk mengetahui lebih jauh,  banteninside mencoba menelusuri berbagai aktivitas kampanye dari ketiga paslon yang berkontestasi di Pilkada Kota Serang ini sejak dimulainya masa kampanye 25 September hingga 30 Oktober. Setidaknya terdapat 107 aktivitas kampanye tatap muka yang dilakukan oleh ketiga paslon. Pasangan Ratu Ria Maryana-Subadri Ushuluddin terpantau melakukan kampanye sebanyak 29 pertemuan, namun dalam Sistem Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka) hanya tercatat 6 pertemuan. Dalam sekali pertemuan, estimasi peserta yang tercatat dalam Sikadeka berkisar 100-2.469 orang.

Lihat juga Akal-Akalan Laporan Dana Kampanye Pemilihan Wali Kota Serang di Pilkada 2024

Pasangan Budi Rustandi-Nur Agis Aulia terpantau melakukan kampanye sebanyak 56 pertemuan. Akan tetapi dalam Sikadeka hanya tercatat 5 pertemuan dengan estimasi 500 peserta dalam satu kegiatan kampanye. Sementara pasangan Syafrudin-Heriyanto Citra Buana terpantau melakukan aktivitas kampanye sebanyak 22 pertemuan. Namun, hanya tercatat 7 pertemuan dalam Sikadeka dengan estimasi peserta sebanyak 150-200 orang dalam satu kali kegiatan.

Sebelumnya, selama sebulan kampanye, pasangan Budi-Agis mengaku sudah menghabiskan anggaran lebih dari Rp500 juta. Hal tersebut diungkapkan oleh Agis usai kegiatan kampanye pada (16/11/2024). Saat ditanya berapa anggaran yang disiapkan oleh pasangan Budi-Agis, ia enggan menjawab.

“Di atas Rp500 juta, kalau (angka) yang pasti ke ketua tim aja. (berapa anggaran yang disiapkan? Apakah lebih dari Rp10 miliar?) Itu nanti tanya ke tim saya saja ya,” katanya sembari pergi meninggalkan wartawan.

Picu Ketidakpercayaan Publik

Laporan dana kampanye yang dilaporkan oleh paslon menimbulkan ketidakpercayaan publik, salah satunya yaitu Akademisi Universitas Serang Raya sekaligus Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar. Ia menduga adanya manipulasi dalam pelaporan dana kampanye tersebut.

Menurut Usep dalam beberapa riset yang pernah dilakukan untuk pemilihan calon Anggota DPRD Kota Serang saja menghabiskan biaya Rp1 miliar hingga Rp6 miliar. Hal tersebut jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan secara resmi ke KPU. Ia menerangkan bahwa pengeluaran tebesar para calon untuk kepentingan politik uang.

“Kalau pengalaman riset bukan biaya pertemuannya yang besar tapi politik uangnya yang lebih besar,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman riset dalam Pilkada di beberapa daerah, kata Usep, para kandidat sejak diusung oleh partai politik hingga terpilih mengeluarkan biaya di atas Rp10 miliar hingga Rp100 miliar. Pengeluaran terbesar yaitu untuk keperluan yang dilarang oleh undang-undang yaitu politik uang dan mahar politik.

Usep menduga laporan dana kampanye sengaja dibuat kecil agar tidak menyulitkan dalam proses pembuatan laporannya. Dalam hal pelaporan dana kampanye, masyarakat sebetulnya mengetahui bahwa tidak sesuai dengan dana yang dikeluarkan saat kampanye dan terkesan formalitas semata. Hal itu karena sejalan dengan berbagai hasil riset berbagai lembaga tentang pendanaan kampanye. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button