Sampah Jadi Ancaman Krisis Iklim
BANTEN – Pusat Pengkajian Agraria dan Sumber Daya Alam (PPASDA) mengingatkan dampak serius dari timbulan sampah yang tidak terkelola dengan baik akan memiliki efek berantai sehingga mengancam krisis iklim.
”Kalau buang plastik ke tanah merusak tanah. Timbulan sampah besar pasti menghasilkan gas metana yang lepas ke ozon yang berubah ke gas rumah kaca. Akhirnya krisis iklim, krisis lingkungan. Ini efek berantai,” kata Direktur Eksekutif PPASDA, Muhammad Irvan Mahmud Asia, dalam dialog publik di Kota Serang, Banten, Sabtu (01/11/2025).
Menurut Irvan, akar masalah berawal dari paradigma pemerintah dan masyarakat yang belum menjadikan sampah sebagai isu prioritas. Akibatnya, kebijakan yang dihasilkan, baik di pusat maupun daerah, cenderung subjektif karena minim partisipasi publik dan tidak terintegrasi.
Baca juga Sampah Kota Serang Tak Terkelola, Warga Kena Getahnya
Irvan mengkritik pemerintah daerah (Pemda) yang seringkali mengalokasikan anggaran kecil untuk pengelolaan sampah.
”Paradigma akan menentukan kebijakan. Kalau cara pandangnya bukan masalah prioritas, maka ditangani dari sisi anggaran kecil,” katanya.
Selain masalah kebijakan dan anggaran, Irvan juga menyoroti kesadaran masyarakat yang masih lemah sehingga membutuhkan edukasi masif mengenai dampak pembuangan sampah sembarangan.
Dia menuturkan, penanganan sampah harus dimulai dari hal sederhana, yakni menumbuhkan kesadaran bahwa sampah bukan sekadar untuk dibuang. Ia mendorong sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik diperbanyak di tingkat RT/RW dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. (ukt)





