Banten

Makam Keramat Palsu di Petir Kabupaten Serang Dibongkar Warga

BANTEN – Sejumlah warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, membongkar sejumlah makam keramat palsu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemadean.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Selasa, (03/06/2025), makam-makam keramat yang diduga palsu tersebut sudah rata dengan tanah. Di lokasi juga sudah terpasang garis polisi.

Adapun proses pembongkaran dilakukan pada Senin (02/06/ 2025) lalu. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat masyarakat setempat didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Petir, aparat desa, dan sejumlah tokoh agama membongkar makam-makam yang dianggap tidak wajar dan berpotensi menyesatkan akidah umat.

“Kami menindaklanjuti laporan warga mengenai makam-makam yang diduga tidak sesuai dengan ajaran agama. Ini bisa menimbulkan penyimpangan akidah,” ujar seorang warga dalam video viral tersebut, seperti dikutip banteninside.co.id pada Selasa, (03/05/2025).

Lihat juga DPRD Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Serang Terpilih

Warga menduga keberadaan makam-makam itu sengaja dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, terutama guna menarik peziarah dengan klaim sebagai makam keramat.

Sebagian besar kuburan terlihat memiliki ciri khusus yang mencolok, berbeda dari makam pada umumnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Petir Iptu Furqon Saibatin membenarkan adanya kegiatan pembongkaran makam tersebut.

“Iya, benar. Kemarin sudah dilakukan pembongkaran terhadap makam-makam yang diduga palsu,” kata Furqon di kantor Polsek Petir.

Furqon menuturkan, pembongkaran turut dihadiri Muspika Petir, Ketua MUI, serta tokoh agama dan masyarakat setempat. “Semua hadir dalam kegiatan itu,” katanya.

Furqon menyebutkan, adapun total jumlah makam palsu di lokasi tersebut yang telah dibongkar yakni sebanyak 31. Makam-makam tersebut dibangun di dekat makam salah satu tokoh masyarakat setempat. Akan tetapi, di batu nisan, nama-nama di makam tersebut bukanlah nama makam warga sekitar. Tak hanya makam, di lokasi juga terdapat goa buatan yang cukup dalam.

“Kalau dilihat dari jumlah makam dan sudah bisa membangun goa dalam. Mungkin dilakukan lebih setahun,” tuturnya.

Karena lokasi makam yang jauh dari pemukiman, kata Furqon, membuat lokasi tersebut tidak termonitor oleh warga. Adapun makam-makam tersebut dibangun oleh seorang warga bernama Suhada.

Hingga saat ini, kata Furqon, pihaknya masih mendalami motif pembangunan makam palsu tersebut. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button