Banten

Lima Pasar Tradisional Terbengkalai, Walikota Serang : Kita Evaluasi, Saya Baru Beberapa Bulan Bekerja

BANTEN – Walikota Serang berjanji akan melakukan aktivasi kembali pasar-pasar tradisional yang terbengkalai di wilayah Kota Serang secara bertahap setelah melakukan kajian evaluasi.

Adapun lima pasar tradisional yang terbengkalai tersebut yakni Pasar Taktakan, Pasar Lebak Wangi, Pasar Jenggot, Pasar Jakung, dan Pasar Sentra Industri Kecil Menengah (IKM).

Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang Budi Rustandi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan kajian lebih lanjut untuk mengaktifkan kembali pasar-pasar tradisional tersebut.

“Kita akan evaluasi mana yang masih bisa dipakai, mana yang tidak. Saya kan baru beberapa bulan bekerja,” kata Budi usai rapat paripurna di gedung DPRD Kota Serang, Selasa (10/06/2025).

Lihat juga Tolak Direlokasi ke Rusun, Warga Sukadana Ngadu ke DPRD Kota Serang

Usai kajian, kata Budi, pihaknya akan melihat pasar mana saja yang efektif untuk diaktifkan kembali. Setelah kajian, akan langsung dikoordinasikan dengan Inspektorat Kota Serang agar tidak menyalahi aturan.

“Kita lihat kajiannya nanti, hasilnya kebutuhan daripada masyarakat,” tuturnya.

Dikatakan Budi, saat ini Pemkot Serang tengah berfokus untuk melakukan revitalisasi Pasar Induk Rau terlebih dahulu sembari mengkaji pasar-pasar tradisional lain yang terbengkalai.

“Sementara yang jadi fokus itu Pasar Rau,” imbuhnya.

Namun, Budi belum menjelaskan secara detail mengenai langkah yang akan diambil atau jadwal penanganan revitalisasi pasar-pasar tersebut.

Salah satu pasar yang sangat memprihatikan kondisinya yakni Pasar Taktakan. Berdasarkan pantauan di lokasi pada Sabtu (07/06/2025) kondisi pasar tersebut sangatlah tak terawat. Rumput-rumput liar tumbuh tinggi di berbagai penjuru pasar, bahkan pagar bagian depan pun sebagian tertutup oleh rumput liar.

Rolling door di pasar tersebut banyak yang sudah lapuk di makan usia, kios-kios yang tersedia tak ada satu pun yang diisi oleh pedagang. Tembok-tembok lapuk dan dipenuhi coretan-coretan vandalisme. Tak hanya itu, ada bagian-bagian tembok yang diduga dicat oleh organisasi masyarakat dengan corak loreng hitam dan orange pudar.

Camat Taktakan, M Rahmat mengatakan, kondisi Pasar Taktakan diperkirakan sudah terbengkalai lebih dari 5 tahun. Hal itu karena, saat ia pertama kali menjabat sebagai camat pada tahun 2021, kondisi pasar sudah terbengkalai.

“Sebelum saya menjabat sudah begitu, dari tahun 2021,” katanya melalui sambungan telepon.

Menurut Rahmat, semenjak ia menjabat sebagai camat, pasar tersebut belum pernah digunakan untuk kegiatan jual-beli. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button