Banten

Belajar Membudidaya Udang Vaname Sistem Bioflok dari BUMDes Domas Kabupaten Serang

BANTEN – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang mengubah lahan tidur menjadi pusat ekonomi produktif dengan mengembangkan budidaya udang vaname dengan sistem bioflok.

Sekretaris Desa (Sekdes) Domas, Suhaeri mengatakan, program budidaya udang vaname tersebut sepenuhnya merupakan milik BUMDes. Adapun seluruh modal berasal dari alokasi dana ketahanan pangan desa, dan hasilnya pun dikembalikan untuk kas desa.

Menurut Suhaeri, budidaya udang vaname adalah wujud kemandirian desa. Karena dengan budidaya udang vaname bisa menciptakan usaha produktif. Selain itu, keunggulan sistem bioflok menjadi alasan utama BUMDes memilih metode ini.

“Biaya operasional lebih ringan dan tidak mudah terkena hama. Proses buang air limbahnya juga lebih mudah, tidak seperti kolam konvensional yang harus selalu pakai mesin,” katanya di lokasi, Sabtu (12/07/2025).

Baca juga Warganya Butuh Air Bersih, Pemkab Serang Andalkan PDAM

Suhaeri mengungkapkan, budidaya ini dimulai sejak tahun 2022 tidak hanya menjadi sumber pendapatan baru bagi desa, tetapi juga menjadi model percontohan bagi pemanfaatan aset desa secara optimal. Di atas lahan yang sebelumnya tidak produktif, kini berdiri empat kolam bioflok yang menjadi tumpuan harapan ekonomi warga setempat.

Sementara itu, pengelola udang vaname sistem bioflok, Hendra menjelaskan bahwa sistem ini terbukti sangat efektif. Dengan empat kolam berdiameter 20 meter mampu memelihara ratusan ribu ekor udang dalam satu siklus panen.

“Satu kolam bioflok, kami menebar sekitar 100 ribu ekor bibit udang. Jika semua berjalan lancar, satu kolam bisa menghasilkan hingga 1,2 ton,” sebutnya.

Dikatakan Hendra, siklus panen normalnya memakan waktu sekitar 90 hingga 100 hari. Namun, untuk menjaga kesehatan udang, pihaknya terkadang melakukan panen parsial. Menurutnya risiko gagal panen dengan budidaya sistem bioflok jauh lebih rendah dibandingkan metode lain.

“Kalau terlalu padat, pertumbuhannya susah. Jadi kadang di usia dua bulan kami panen sebagian dulu,” jelasnya.

Hendra juga mengatakan, untuk bibit udang berkualitas, ia mengaku mendapatkannya dari para penangkar di wilayah Anyer, Kabupaten Serang. Berkat kualitas dan hasil panen yang melimpah, udang vaname dari BUMDes Domas ini telah menembus pasar regional.

“Untuk pembeli sudah banyak, mulai dari restoran-restoran di Tangerang, Bandung, hingga Jakarta, untuk harga Rp100 ribu perkilogram nya,” imbuhnya. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button