Banten

60 KK Terdampak Banjir Rob, Tanggul Bocor dan Pendangkalan di Pelabuhan Karangantu Jadi Penyebab

BANTEN – Pemukiman warga di Kampung Karang Mulya Pancer Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang terdampak banjir rob.

Penjabat (Pj) Walikota Serang Nanang Saefudin mengatakan, selain karena cuaca ekstrem, banjir rob di kawasan tersebut terjadi akibat pendangkalan area Pelabuhan Karangantu akibat sedimentasi. Selain itu, tanggul yang bocor juga memperparah kondisi pemukiman warga yang terdampak banjir rob.

Untuk itu, kata Nanang, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) untuk mengatasi persoalan banjir rob.

“Sedimentasi cukup padat. Kami secepatnya akan melakukan koordinasi dengan balai agar segera normalisasi sungai,” katanya usai memberikan bantuan kepada warga, Kamis, (19/12/2024).

Lihat juga budi-agis kumpulkan pejabat pemkot serang

Menurut Nanang, tanggul yang bocor juga harus segera dilakukan perbaikan sebelum kondisinya semakin buruk. Ia menyebutkan, setidaknya terdapat 60 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.

“Sekitar 60 KK, tapi masih kita hitung secara detail,” tuturnya.

Dikatakan Nanang, persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

“Ini air lebih tinggi dari daratan. Harus jadi perhatian,” jelasnya.

Saat ini, kata Nanang, pihaknya telah menyalurkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak. Yaitu beras 10 kilogram dan 1 botol minyak sayur. Sebagai bentuk kepedulian Pemkot Serang terhadap warganya.

Banjir yang dialami warga terjadi ketika air laut pasang cukup besar. Kejadian banjir rob ini bukan pertama kalinya terjadi, namun sudah bertahun-tahun. Berdasarkan pengamatan banteninside.co.id di lokasi, ketinggian banjir rob berkisar 10-50 sentimeter di lingkungan tersebut.

Air yang menggenang kawasan pemukiman warga tersebut tampak berwarna kecoklatan. (ukt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button