Banten

BMKG Ingatkan Masyarakat Banten Waspada Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis 93S

BANTEN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di Provinsi Banten untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan akibat pengaruh tidak langsung bibit Siklon Tropis 93S.

Ketua Tim Kerja Meteorologi Klimatologi BMKG Wilayah II Banten, Ana Oktavia Setiowati mengatakan, saat ini 98 persen wilayah Banten telah memasuki musim hujan. Kondisi tersebut menyebabkan hujan berpotensi terjadi setiap hari selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2026, dengan intensitas bervariasi dari ringan hingga lebat.

Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan potensi angin kencang dengan kecepatan hingga 45 kilometer per jam yang diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Banten, terutama di bagian utara dan selatan.

“Angin kencang diprakirakan masih akan terjadi selama sepekan ke depan. Ini juga berkaitan dengan keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S, meskipun posisinya relatif jauh,” katanya melalui sambungan telepon, Senin (22/12/2025).

Baca juga Dikepung Banjir Berhari-hari, Aktivitas Warga Sukamaju Kabupaten Serang Lumpuh

Ana menjelaskan, Bibit Siklon Tropis 93S berpengaruh terhadap wilayah Banten bagian selatan, seperti Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Serang bagian selatan. Selain meningkatkan curah hujan, fenomena ini juga berpotensi memicu gelombang tinggi di perairan.

“Kami mengimbau masyarakat yang akan melakukan penyeberangan laut, termasuk menuju Bakauheni atau berwisata ke wilayah pesisir, agar rutin memantau informasi cuaca terkini dari BMKG,” katanya.

Ana menambahkan, meski Indonesia berada di wilayah garis khatulistiwa dan tidak terdampak langsung siklon tropis, keberadaan bibit siklon dapat mengubah pola sirkulasi udara di sekitarnya.

“Bibit Siklon 93S ini memengaruhi wilayah Banten secara tidak langsung dengan menarik massa udara basah ke wilayah selatan Pulau Jawa, sehingga terjadi pengumpulan awan hujan dan peningkatan curah hujan,” ungkapnya.

Ana juga turut serta mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir dan longsor akibat adanya cuaca ekstrem dan bibit siklon. Terlebih jika wilayah hutannya sudah gundul.

“Jika daya serap tanah menurun akibat deforestasi, maka risiko banjir dan longsor akan meningkat ketika hujan lebat terjadi,” pungkasnya. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button