Lulusan SMK Masih Sumbang Pengangguran Tertinggi di Banten

BANTEN – Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menjadi penyumbang tertinggi angka pengangguran di Provinsi Banten.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2025 jumlah pengangguran di Banten mencapai 412.360 orang. Angka ini menurun sedikit sekitar 2.400 orang dibandingkan Agustus 2024. Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK masih menjadi yang tertinggi.
“Pada Agustus 2025, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 10,13 persen. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja tamatan Sekolah Menengah Kejuruan, terdapat sekitar 10 orang penganggur,” kata Ketua Tim Statistik Sosial BPS Provinsi Banten, Adam Sofian, dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (08/11/2025).
Lihat juga Pengangguran di Kota Serang Masih Tinggi
Secara keseluruhan, kata Adam, angkatan kerja di Banten mencapai 6,17 juta orang. Dari periode Agustus 2025, jumlah orang yang bekerja sebanyak 5,76 juta orang. Ia menjelaskan, TPT hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 tercatat sebesar 6,69 persen.
TPT terendah tercatat pada kelompok tamatan Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebesar 3,84 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan TPT terjadi di hampir semua tingkat pendidikan. Penurunan terbesar terjadi pada jenjang pendidikan SMK yang turun 1,45 persen poin.
“Sementara TPT dari pendidikan Diploma I/II/III naik sebesar 3,26 persen poin,” ungkapnya.
Menurut Adam, BPS juga mencatat perbedaan tingkat pengangguran berdasarkan jenis kelamin dan wilayah. Pengangguran perempuan tercatat sebesar 7,12 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang sebesar 6,45 persen. Dari sisi wilayah, TPT di perdesaan (8,79 persen) lebih tinggi dibandingkan di perkotaan (6,19 persen).
“Sedangkan, TPT perdesaan mengalami kenaikan sebesar 2,05 persen poin dibanding Agustus 2024,” imbuhnya. (ukt)






