Usai Mangsa Ternak Warga, Macan Kumbang di Mancak Ditangkap BKSDA

BANTEN – Seekor macan kumbang yang masuk ke permukiman dan mangsa ternak warga di Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, berhasil ditangkap.
Berdasarkan informasi, hewan lliar tersebut sebelumnya dilaporkan memasuki areal pemukiman warga selama dua pekan terakhir dan telah memangsa sejumlah hewan ternak milik warga. Akhirnya, macan tersebut berhasil ditangkap oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan warga setempat pada Rabu malam, (26/03/2025).
Kepala Resort Konservasi Wilayah III – Seksi Konservasi Wilayah I Banten, Tuwuh Rahadianto Laban menjelaskan, pihaknya pertama kali mendapat laporan terkait adanya macan tersebut pada 12 Maret 2025.
Lihat aja Walhi Soroti Bencana Longsor di Padarincang
Atas adanya laporan tersebut, kata Rahadianto, tim BKSDA langsung turun ke lokasi dan membenarkan adanya macan kumbang yang memangsa ternak warga. Selanjutnya, Tim BKSDA segera melakukan upaya penangkapan dengan memasang kandang jebak, namun selama dua pekan terakhir macan belum dapat diamankan.
“Macan tetap memakan umpan, tetapi tidak terjebak dalam kandang karena kandang kami terlalu pendek. Jadi begitu kandang tertutup, macan masih bisa keluar,” katanya melalui sambungan telepon, Kamis, (27/03/2025).
Usai gagal melakukan penangkapan, kata Rahadianto, BKSDA berkoordinasi dengan pimpinan dan meminta bantuan dari Taman Safari Indonesia untuk menyediakan kandang jebak yang lebih besar. Sehingga pada 26 Maret 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, kandang jebak baru berukuran lebih besar kembali dipasang di lokasi yang sama. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil ketika macan kumbang masuk ke dalam perangkap dan berhasil ditangkap pada pukul 22.00 WIB.
Ungkap Rahadianto, macan kumbang tersebut berjenis kelamin betina dengan usia remaja sekira satu hingga dua tahun. Selama berada di permukiman, satwa liar ini diketahui telah memangsa enam ekor kambing muda milik warga. Ia menduga bahwa macan kumbang ini berasal dari kawasan hutan di wilayah Mancak, kabupaten Serang yang berdekatan dengan permukiman.
“Ada kemungkinan (macan) dari kawasan hutan karena kemungkinan dekat dengan kawasan hutan negara,” jelasnya.
Dikatakan Rahadianto, pihak BKSDA akan melakukan penelitian guna mengetahui penyebab pasti satwa tersebut keluar dari habitatnya. Ia mengklaim bahwa hutan tempat tinggal satwa tersebut masih terjaga, sehingga besar kemungkinan macan kumbang tersebut sedang mencari wilayah teritorial baru.
Untuk mencegah kejadian serupa, kata Rahadianto, BKSDA akan memasang kamera pemantau di sekitar lokasi.
“Kami akan terus memantau dan memasang kamera track di lokasi untuk memastikan bahwa tidak ada satwa liar lainnya di area dekat permukiman warga,” tuturnya.
Anto menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan segera melapor ke pihak BKSDA jika menemukan satwa liar seperti macan kumbang atau macan tutul.
“Jangan melakukan tindakan yang melukai apalagi sampai membunuh satwa tersebut,” imbuhnya. (ukt)