BANTEN – Ribuan warga Kota Serang saat ini masih mendiami rumah tak layak huni. Sedikitnya terdapat 19.536 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Ibukota Provinsi Banten ini.
Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Pemukiman pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Serang Iphan Fuad mengaku hanya berhasil menangani 982 unit RTLH di Kota Serang dari total 20 ribu unit rumah tidak layak pada tahun 2024.
“Sampai dengan tahun ini (2025) ya, menyisakan kurang lebih 19.536 unit. Itu yang tidak layak, dari total 167.930 rumah yang ada di Kta Serang,” katanya di kantor DPKP Kota Serang, Kamis, (23/01/2025).
Menurut Iphan, RTLH di Kota Serang mencapainya 10,22 persen dari total rumah yang ada. Tersebar di 6 Kecamatan yang ada di Kota Serang. Yakni 6.837 unit RTLH di Kecamatan Kasemen, 4.922 di Kecamatan Taktakan. Sementara sisanya tersebar di Kecamatan Curug, Walantaka, Serang, dan Cipocok Jaya.
Lihat juga Pedagang Taman Sari Direlokasi ke Pasar Kepandean Kota Serang
Adapun indikator RTLH dilihat dari keamanan bangunan, kepadatan bangunan, serta ketersediaan dan sanitasi air bersih.
“Di Kota Serang banyak yang dari segi konstruksinya kurang aman. Kan rata-rata bangunan di serang itu bangunan yang masih memakai batu bata lama,” ujarnya.
Iphan menyebutkan, dalam APBD Kota Serang Tahun 2025 Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menganggarkan untuk memberikan bantuan kepada 78 unit RTLH. Hal itu karena kemampuan APBD yang terbatas.
Namun, kata Iphan, saat ini pihaknya juga telah mengajukan bantuan kepada Pemerintah Pusat untuk 2.000 unit RTLH. Menurutnya, penanganan RTLH di Kota Serang harus dilakukan dengan berkolaborasi bersama semua pihak. Baik Pemerintah Provinsi, Pusat, maupun berkolaborasi dengan swasta.
“Bantuan 78 unit rumah itu murni dari APBD Kota Serang. Biasanya akan ada juga dari pusat,” jelasnya.
Dikatakan Iphan, setiap unit RTLH akan mendapatkan bantuan Rp. 20 juta dari pemerintah untuk memperbaiki rumah tersebut. Namun, harus langsung dibelikan material bangunan untuk renovasi rumah. (ukt)
